Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tidak hanya mempengaruhi hubungan antara pelaku dan korban, tetapi juga dapat merusak hubungan korban dengan teman, keluarga, dan masyarakat. Korban KDRT sering merasa malu atau tidak berdaya, yang membuat mereka menarik diri dari interaksi sosial. Mereka mungkin takut dihakimi atau tidak dipahami oleh orang-orang di sekitar mereka.
Selain itu, korban sering kali mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan baru karena trauma yang mereka alami. Pengalaman kekerasan dapat meninggalkan luka psikologis yang mendalam, yang memengaruhi cara mereka memandang dan berinteraksi dengan orang lain. Dukungan emosional dan terapi dapat membantu korban memulihkan diri dan membangun kembali hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitar mereka.